Pemerintah Kabupaten Jeneponto gelar rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Ruang Rapat Bupati, Jum’at (21/2/2025).
Rapat yang dipimpin Pj. Bupati tersebut dihadiri Sekda, Dandim 1425 Jeneponto, Kabag OPS dan Kasat Reskrim Polres Jeneponto, Kasi Intelijen Kejari Jeneponto, Ketua Bawaslu, Pimpinan OPD, Kementerian Agama, Ka Bulog, dan para Camat.
Dalam Rapat ini, Forkopimda membahas sejumlah isu strategis, di antaranya langkah peningkatan keamanan pasca Putusan Mahkamah Konstitusi (MK), jaminan ketersediaan bahan pokok menjelang Bulan Suci Ramadhan 1446 H/2025 M, dan upaya pencegahan tindak kejahatan seksual terhadap anak di bawah umur yang meningkat di beberapa wilayah Jeneponto.
Terkait keamanan daerah, Pj. Bupati menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, aparat keamanan, dan masyarakat guna mengantisipasi potensi gangguan ketertiban pasca Putusan MK.
“Kita harus memastikan situasi tetap kondusif. Seluruh pihak harus bersinergi dalam menjaga stabilitas keamanan di Jeneponto,” tegasnya.
Sedangkan Dandim 1425 Jeneponto, perlunya antisipasi dan menghimbau masyarakat untuk menjaga suasana kondusif menyikapi hasil keputusan MK pada tanggal 24 Februari 2025 dengan tidak melakukan konvoi atau pawai yang bisa memprovokasi pihak lain. Senada dengan pihak Polres maupun Kejaksaan, ia juga mengharapkan dukungan masyarakat untuk menjaga suasana kondusif apapun hasil putusan MK terkait sengketa Pilkada Kabupaten Jeneponto.
Kabag Ops Polres Jeneponto menambahkan tentang kesiapan aparat keamanan baik dari anggota Polres Jeneponto maupun dukungan dari Kodim 1425 Jeneponto, serta BKO sebanyak 1 kompi dari Satuan Brimob Polda Sulawesi Selatan.
Kemudian dalam menghadapi Bulan Suci Ramadhan, Forkopimda juga membahas ketahanan pangan dan langkah antisipasi lonjakan harga bahan pokok.
Ka Bulog menyampaikan, bahwa stok beras dan kebutuhan pangan lainnya dalam kondisi aman dan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Jeneponto selama Ramadhan.
“Kami telah melakukan berbagai langkah strategis, termasuk memastikan distribusi bahan pokok berjalan lancar dan menstabilkan harga di pasaran. Jika ditemukan indikasi kenaikan harga yang tidak wajar, pemerintah akan segera mengambil tindakan untuk mengintervensi pasar,” katanya.
Pemerintah daerah bersama Bulog dan Instansi terkait juga akan mengadakan operasi pasar murah guna membantu masyarakat mendapatkan bahan pokok dengan harga terjangkau.
Selain kedua agenda pembahasan tersebut, salah satu agenda yang menarik perhatian pemerintah adalah perlunya segera melakukan upaya Pencegahan Kejahatan Seksual terhadap Anak.
Kasat Reskrim Polres Jeneponto mengungkapkan keprihatinan atas meningkatnya kasus pencabulan terhadap anak di bawah umur yang telah mencapai lebih dari 40 laporan kasus dalam kurun waktu beberapa bulan ini.
Sebagai langkah pencegahan, Forkopimda mengimbau kepada para muballigh untuk menyuarakan pentingnya menjaga suasana kondusif pasca putusan MK serta pentingnya membangun nilai-nilai moral agama dan budaya untuk perlindungan anak dalam khutbah Jumat hari ini di seluruh masjid di Jeneponto.
“Peran tokoh agama sangat strategis dalam membangun kesadaran masyarakat agar lebih peduli terhadap keselamatan anak-anak dari ancaman kejahatan seksual,” tegas Kasat Reskrim.
Sementara itu dari pihak Kesbangpol menambahkan, bahwa pendekatan berbasis edukasi dan sosial sangat diperlukan untuk menekan angka kejahatan ini.
“Pemerintah akan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memperkuat pengawasan serta meningkatkan literasi perlindungan anak di lingkungan masyarakat,” tambahnya.
Dengan adanya rapat ini, Forkopimda berharap masyarakat Jeneponto dapat menjalankan ibadah dibulan Suci Ramadan dengan aman dan nyaman, serta semakin waspada dalam melindungi anak-anak dari berbagai ancaman kejahatan.
Pemerintah daerah bersama aparat penegak hukum dan instansi terkait akan terus meningkatkan pengawasan dan menindak tegas pelaku kejahatan demi terciptanya lingkungan yang lebih aman dan sejahtera.(HMS)